Masjid Menara Kudus

0
258

Masjid yang juga dikenal dengan sebutan masjid Al-Aqsa danMasjid Al Manar ini dibangun oleh Sunan Kudus sekitar tahun 1549 yang mana tertulis pada batu prasasti yang terletak di mihrab Masjid dengan huruf Arab. Letak Masjid ini di Kauman Kab.Kudus, Jawa Tengah, kabarnya batu pertama yang digunakan untuk membangun Masjid ini adalah batu baitul Maqdis asal palestina, Masjid ini menjadi ikon bagi kota Kudus karena bentuknya yang unik, terdapat menara yang bentuknya menyerupai candi, dari atitekturnya Masjid ini memiliki paduan budaya Islam dengan budaya Hindu.

Seperti yang sudah disebut diatas, berdirinya masjid ini tidak lepas dari peran Sunan Kudus yang memprakarsai kemudian membangunnya. Sebagai tokoh agama yang memiliki misi mengenalkan serta menyebarkan agama Islam, Sunan Kudus mampu beradaptasi tanpa mengesampingkan kebudayaan atau tradisi yang sudah dianut masyarakat setempat secara turun temurun, ini menjadi alah satu “strategi” beliau beradaptasi dengan masyarakat setempat supaya kehadirannya bisa diterima dengan positif. Dakwah yang dilakukan tanpa “membuang” budaya Budha juga Hindu yang telah terlebih dahulu masuk ke Indonesia ini dirasa efektif, salah satu bukti nyatanya dengan berdirinya Masjid Menara Kudus yang unik itu. Deskripsi Masjid sebagai berikut, memiliki masing-masing 5 buah pintu di sisi kiri dan kanan bangunan serta 4 buah jendela, tiang besar dalam masjid totalnya 8 buah yang terbuat dari kayu jati, di area bagian dalam Masjid terdapat kolam yang juga dipakai untuk berwudhu selain 8 buah pancuran wudhu lainnya yang terdapat di komplek Masjid, dan ada gapura di serambinya yang disebut Lawang Kembar.

Masjid ini mengalami renovasi di tahun 1918, ukurannya diperbesar dari ukuran awalnya. Tinggi menara mencapai 18 meter dengan bagian dasarnya berukuran 10x10m, dihiasi dengan piring bergambar sebanyak 32 buah disekeliling bangunan yang mana 20 piring yang berwarna biru bergambar masjid, unta, pohon kurma, sementara sisanya yang lain berwarna merah putih dengan lukisan bungan. Bagian dalam menaranya terdapat tangga yang dibuat dari kayu jati, bentuk bangunan serta ornamen hiasnya menggambarkan kesenian Hindu Jawa pada masa itu, ciri lainnya dapat anda lihat dari penggunaan batu bata yang direkatkan tanpa menggunakan semen, teknik yang sangat tradisional sekali buka? kemudian di bagian puncak menara bentuknya merujuk pada arsitektur khas Jawa-Hindu. Selain ramai dikunjungi di hari-hari biasa, pada masa sekarang ini Masjid Menara Kudus menjadi lokasi titik pusat  Festival Dhandhangan yang diadakan rutin oleh masyarakat Kudus khusu menyambut bulan Ramadhan. (Arisca Meir/inloveindonesia.com) (Foto: commons.wikimedia.org)

Tinggalkan Komentar