Cerita Di Balik Kidung Lingsir Wengi

1
356

Lingsir wengi sliramu tumeking sirno
Ojo tangi nggonmu guling
Awas jo ngetoro
Aku lagi bang wingo wingo
Jin setan kang tak utusi
Dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet
Anda pasti mengenal lagu berlirik bahasa Jawa ini. Beberapa waktu lalu, lagu ini dikenal sebagai lagu pemanggil Kuntilanak, meski pada awalnya, lagu ini tidaklah  dibuat untuk hal itu. Lingsir Wengi biasa dinyanyikan oleh ibu-ibu untuk menidurkan anaknya di kala malam yang sunyi, yang berfungsi agar si anak diberikan perlindungan oleh Tuhan, sedangkan nama lain dari Lingsir Wengi yaitu kidung Rumekso Ing Wengi. Berikut beberapa hal menarik terkait munculnya lagu tersebut yang barangkali belum anda ketahui.
Kidung Lingsir Wengi disinyalir adalah ciptaan Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga dikenal sebagai Wali Songo yang sangat menggemari kesenian, kemudian beliau menggunakan kesenian menjadi metode penyebaran agama Islam kala itu. Diantaranya yang beliau terapkan adalah seni pahat, seni wayang, juga nyanyian untuk dakwahnya. Kidung Lingsir Wengi sendiri berisi doa pada Tuhan. Selain itu, beliau juga menciptakan baju takwa dan perayaan sekaten.
Sunan Kalijaga membuat lagu Lingsir Wengi menggunakan pakem dari gending Jawa Macapat yaitu Pakem Durma. Macapat sendiri terdiri atas 11 macam pakem. Pakem Durma tersebut mencerminkan suasana yang sangar, keras, sedih, suram, atau mengungkapkan suatu hal mengerikan. Begitulah, Lingsir Wengi dibawakan dengan lembut, tempo pelan, dan juga sangat menyayat hati.
Kidung Lingsir Wengi tersebut dipakai Kalijaga usai solat malam guna menolak segala macam bala dan mencegah makhluk gaib yang hendak mengganggu. Disamping itu makna tersirat yang terkandung dalam kidung tersebut merupakan doa. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, Kidung Lingsinr Wengi Memiliki makna sebagai berikut:
Menjelang malam, dirimu akan lenyap
Jangan bangun dari tempat tidurmu
Awas jangan menampakkan diri
Aku sedang dalam kemarahan besar
Jin dan setan yang kuperintah
Menjadi perantara
Namun jangan  membawa maut
Sayangnya, kidung yang belakangan digunakan untuk musik latar film horor hantu Indonesia menjadikan penerimaan masyarakat terhadap lagu ini salah arti. Sehingga orang yang mendengar lagu tersebut ketakutan akan didatangi makhluk gaib. Padahal makna yang tersirat dalan lagu ini cukup bagus untuk diambil sebagai pelajaran. (ensiklopediaindonesia.com)

1 KOMENTAR

Tinggalkan Komentar