Festival Lembah Baliem, Menyaksikan Atraksi Perang Suku yang Aman di Papua

0
546

Papua tidak hanya Raja Ampatnya saja lho yang wajib dikunjungi, alih-alih wisata bahari yang jadi objek wisata andalannya, Papua juga punya Lembah Baliem. Sebuah dataran tinggi di wilayah Papua Barat tepatnya di pegunungan Jayawijaya dengan ketinggian 1600 meter dengan panorama pegunungan yang sejauh mata memandang bagai permadani hijau, karena daerah pegunungan suhunya bisa mencapai hingga 10-15 derajat celcius di waktu malam. Populasi penduduk sekitar 100.000 jiwa ini ditinggali suku Dani yang tinggal di desa Wosilimo, kira-kira jaraknya 28 km dari Wamena, Papua. Wilayah ini ditemukan secara tidak sengaja hingga tahun 1938 sebuah penerbangan penngintai asal Holandia menemukan ladang pertanian luas ini dan menjulukinya Grand Valley, secara bertahan hingga perkembangannya kini Lembah Baliem dibuka untuk pariwisata dengan diadakannya Festival Lembah Baliem.

Festical Lembah Baliem menjadi daya tarik lain selain pemandangan yang indah di daerah ini. Awalnya acara ini hanya dilakukan masyarakat interen saja, acara simbolik perang antara suku Dani dengan suku Lani juga suku Yali (Kedua suku yang hidup berdampingan di wilayah tersebut bersama suku Dani) yang melambangkan kesuburan serta kesejahteraan hidup.

Baliem-Valley-Festival3

Di festival ini sekaligus digunakan sebagai ajang adu kekuatan antarsuku dan telah dilaksanakan secara turun menurun. Tenang saja, acara yang umumnya berlangsung selama tiga hari setiap bulan Agustus bertepatan dengan bulan peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ini aman kok untuk anda nikmati. Serunya bahwa di festival perang ini dijalankan dengan skenario awal penculikan warga, penyerbuan ladang, aau pembunuhan anggota suku yang kemudian tentu saja memicu peperangan antar suku yang ingin balas dendam. Atraksi ini tidak menjadikan permusuhan / aksi balas dendam sebagai tema yang diangkat dan dikenalkan, tetapi justru mengusung semangat Yogotak Hubuluk Motog Hanoro yang artinya bahwa Harapan Akan Hari Esok Harus Lebih Baik Dari Hari Ini.

lembah-baliem 5

Konsentrasi atraksi perang ini lebih kepada tampilan kemewahan pakaian dengan dekorasinya dan juga keterampilan bela diri, lebih memunculkan kompetisi daripada keinginan untuk menghabisi lawan, sehingga bila ada peserta terluka segera dibawa keluar arena untuk diobati. Meski mengalami pengaruh modernisasi, suku Papua masih memegang tradisi serta adat istiadat termasuk menggunakan pakaian adat yang dikenal dengan nama koteka untuk para pria dan Sali untuk yang wanita.

Festival ini juga dimeriahkan dengan acara lain seperti pesta daging babi, pertunjukkan tarian juga pagelaran musik tradisional Papua, dan semacam bazaar yang menjual kerajinan tangan asli masyarakat suku tersebut, ada juga lomba memanah, melempar sege (lempar tongkat ke target yang sudah ditentukan), lempar koin dan banyak lagi lainnya. Untuk mencapai lokasi Lembah Baliem, anda harus melewati Bandara Sentani provinsi Papua dari Manado, Jakarta atau Surabaya, lanjutkan perjalanan dengan pesawat Hercules menuju Wamena untuk kemudian terus ke kawasan Lembah Baliem. (Arisca Meir/inloveindonesia.com) (Foto: cloud.papua.go.id; amazinggofindindonesia.com; wacananusantara.org)

Tinggalkan Komentar