Fakta Mengenai Kayu Bajakah, Tanaman Belantara Hutan Penyembuh Kanker

0
734
Kayu Bajakah
Foto: suaranasional.id

ENSIKLOPEDIAINDONESIA.COM – Baru-baru ini, kayu Bajakah, tanaman liar di hutan Kalimantan menjadi sorotan masyarakat. Tanaman ini menjadi terkenal karena penelitian tiga siswa SMA Negeri 2 Palangkaraya yang menemukan bahwa tanaman liar ini dapat menyembuhkan kanker.

Penelitian ini lalu diikutkan dalam perlombaan karya ilmiah di kompetisi Life Science di Seoul, Korea Selatan, pada 25 Juli 2019. Penemuan ketiga siswa SMA yang terdiri dari Yazid, Aysa Aurealya Maharani, dan Anggina Rafitri ini berhasil mendapatkan medali emas pada kompetisi tersebut.

Lalu, seperti apa tanaman Bajakah ini sehingga diklaim bisa menyembuhkan salah satu penyakit mematikan di dunia ini? Berikut fakta-fakta mengenai kayu Bajakah yang dirangkum dari berbagai sumber.

Tumbuhan Bajakah Berasal dari Hutan di Kalimantan Tengah

Tanaman ini hidup dan tubuh di salah satu hutan belantara di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Akan tetapi, lokasi tepatnya belum diinformasikan oleh pihak penemu karena takut berbagai pihak yang kemungkinan akan mengeksploitasi hutan ini.

Walau keberadaan tanaman ini sudah dikenal oleh beberapa warga asli setempat, namun pemanfaatnya belum dilakukan secara maksimal.

Kayu Bajakah atau yang biasa disebut dengan Bajakah Tunggal ini hanya tumbuh di bagian paling dalam hutan, tepatnya di lahan gambut di mana di lahan tersebut ditumbuhi pohon-pohon langka.

Pohon Bajakah

Jika dilihat sepintas, tanaman Bajakah ini tidak mempunyai perbedaan yang signifikan jika dibandingkan dengan tanaman lainnya. Dari segi fisik, tanaman ini mempunyai batang pohon yang kuat dan lumayan besar.

Tanaman ini juga termasuk ke dalam tanaman rambat di mana pohon ini bisa merambat ke puncak pohon lain yang mempunyai tinggi sekitar lebih dari 5 meter. Biasanya, pohon ini hanya tumbuh di lokasi yang jarang disinari matahari karena tertutupi oleh rimbunnya hutan.

Sudah Diuji Coba pada Tikus

Setelah ketiga siswa SMAN 2 Palangkaraya ini melakukan penelitian di sekolah, penelitian ini kemudian dilanjutkan dengan uji sampel yang diaplikasikan pada dua ekor tikus yang sudah diinduksi zat pertumbuhan sel kanker atau tumor.

Salah satu tikus diberi bawang dayang yang berbentuk cairan yang diminumkan ke tikus tersebut. Sedangkan tikus yang lain diberi air rebusan kayu Bajakah. Setelah 50 menit, tikus yang diberi air bawang dayak mati, dan tikus yang diberi cairan kayu Bajakah tetap hidup.

Memiliki Kandungan Antioksidan

Setelah melakukan berbagai percobaan dengan uji sampel, penelitian dilanjutkan dengan mengecek kadar yang ada pada kayu Bajakah. Pemeriksaan kadar kandungan ini dilaksanakan melalui uji laboratorium yang bekerja sama dengan pihak laboratorium Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa kayu Bajakah mempunyai kandungan yang cukup kaya akan antioksidan. Bahkan, kandungan antioksidan pada tanaman tersebut ribuan kali lipat dari jenis tumbuhan lain.

Eko Suhartono selaku Peneliti Universitas Lambung Mangkurat menyatakan bahwa berdasarkan pada penelitian, terdapat kesimpulan bahwa akar ini mengandung senyawa sel pitu gimia yang berperan sebagai anti kanker.

Rencana Ke Depan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut, tentu saja manfaat kayu Bajakah ini menjadi tonggak sejarak yang penting di dalam dunia medis. Sayangnya, dari pihak ketiga siswa SMA maupun dari pihak sekolah untuk saat ini masih belum mempunyai rencana untuk memproduksi hasil temuan mereka. Walau begitu, sudah ada banyak tawaran dari berbagai pihak agar dapat mendapatkan tanaman langka tersebut.

Tinggalkan Komentar