ENSIKLOPEDIAINDONESIA.COM – Ricinus communis atau biasa dikenal dengan nama jarak merupakan tumbuhan liar setahun (annual) yang banyak tumbuh di hutan, tanah kosong, daerah pantai, dan terkadang dibudidayakan di perkebunan. Tumbuhan yang berasal dari Afrika ini tergolong tanaman perdu, memiliki daun tunggal menjari antara 7-9, berdiameter 10-40 cm. Batangnya berbentuk bulat licin, berongga serta berbuku-buku. Biasanya, daunnya berwarna hijau muda pada permukaan bawah dan hijau tua pada permukaan atasnya. Buahnya sendiri berbentuk bulat dan berkumpul pada tandannya.
Di Indonesia jarak digunakan sebagai tanaman herbal tradisional untuk mengobati berbagai jenis gangguan kesehatan. Daun jarak memiliki banyak manfaat bagi kesehatan diantaranya yaitu:
- Mampu melawan bakteri
Berdasarkan studi tahun 2010 pada jurnal dengan judul “Assessment of antibacterial potential of leaves of Ricinus communis against pathogenic and dermatophytic bacteria“, Jarak memiliki sifat antibakteriyang dapat melawan bakteri dermatopik dan patogenik seperti seperti E coli, S aureus, K pneumonia, dan bakteri jenis Strep. Untuk memaksimalkan manfaatnya kita dapat mencampur ekstrak daun ini dengan ekstrak aseton.
- Menstabilkan kadar gula darah
Rebusan daun yang secara rutin dikonsumsi dipercaya dapat mengatrol kadar gula darah. Bagi penderita gula darah rendah, manfaatnya yaitu menstabilkan kadar gula darah. Sebaliknya untuk penderita diabetes daun jarak dapat mencegah naiknya kadar gula darah
- Memperbaiki kerusakan hati
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Victor Kuete pada tahun 2014, ekstrak daun , tumbuhan herbal ini terbukti dapat digunakan untuk mengatasi kerusakan hati, terutama yang disebabkan oleh galactosamine. Selain itu, ekstrak daun ini juga bermanfaat dalam mengobati peradangan.
- Mengatasi sakit gigi
Kandungan firofarmaka bernama alkaloid pada getah di daun diyakini efektif untuk meredakan sakit gigi. Oleh sebab itu tanaman ini sering digunakan untuk mengurangi nyeri saat sakit gigi.
Meskipun memiliki banyak manfaat, ada baiknya jika kita tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Karena dibalik manfaatnya bagi kesehatan tumbuhan ini juga merupakan tanaman beracun. Pada biji jarak terdapat zat bernama ricin yang merupakan senyawa lektin yang dapat mematikan bagi manusia dan hewan. terutama bila kontak paparan secara langsung seperti oral. Daya racun alias toksisitas risin murni sangat tinggi. Zat yang pertama kali ditemukan ilmuwan Jerman Peter Herrmann Stilmark pada 1888 ini lebih mematikan 6.000 kali ketimbang racun sianida. Risin juga 12.000 kali lebih mematikan dibandingkan racun ular derik.
Bubuk ricin juga dapat mengakibatkan permasalahan yang berat. Dilansir dari CNN Health, 1 dosis bubuk ricin murni dapat membunuh orang dewasa. Efek terhirup dapat mengakibatkan kegagalan sistem pernapasan & sirkulasi, dalam waktu 36 himgga 48 jam kemudian yang bersangkutan akan meninggal. Jika tertelan atau tersuntikkan ke dalam tubuh, risin akan menyebabkan mual dan muntah. Risin membuat pendarahan di organ internal terutama pada lambung dan usus. Efek lanjutannya ialah kegagalan hati, limpa, dan ginjal. Jika risin tidak dikeluarkan dari tubuh, korban akan meninggal akibat kerusakan sistem peredaran darah. Penjelasan tentang ricin dapat dilihat di web ini.
Untuk itu kita perlu berhati-hati untuk mengolah tanaman ini. Jangan sembarangan dalam mengkonsumsi tanaman untuk meredakan gejala penyakit. Akan lebih baik ketika kita merasa sakit hubungi dokter atau datang ke fasilitas kesehatan terdekat. Sekian informasi dari saya, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Untuk mengenal lebih jauh flora di Indonesia akses ensiklopedia indonesia.